PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL



Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK) sangat begitu cepat. Hal ini, berpengaruh terhadap dunia pendidikan kita, baik terhadap aspek infrastruktur, juga content berupa: metode, contoh, strategi, pendekatannya.

Selain itu, jua bergeser system kerja dari manual (konvensional atau tradisional) ke modern, IT atau digital (Kristiawan, 2014). oleh sebab itu, diperlukan sendok makan ygterapil, profesional berasal para pendidik serta tenaga kependidikan. sebab, dengan adanya tenaga sdm pendidik serta tenaga kependidikan yang terapil serta profesional bukan hal yang mustahil akan melahirkan pendidikan yg berkualitas. Pendidikan yg berkualitas akan tercermin dalam eksklusif siswa yg berkualitas, lewat perubahan perilaku, sikap, kata kata dan perbuatan yg menyenangkan, beradab serta berbudaya.

Apalagi ketika ini, kita telah memasuki pendidikan abad 21, yg cirinya dari kemendikbud ialah tersedianya informasi dimana saja serta kapan saja, adanya implementasi penggunaan mesin (komputirisasi), mampu menjangkau semua pekerjaan rutin (otomatisasi) serta bisa dilakukan pada mana saja serta kemana saja (komunikasi). Ditemukan bahwa dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, sudah terjadi pergeseran pembangunan pendidikan ke arah ICT, sebagai galat satu strategi manajemen pendidikan abad 21 yang pada dalamnya meliputi tata kelola kelembagaan serta sdm (Soderstrom, From, Lovqist & Tornquist, 2011)1. Abad ini memerlukan transformasi pendidikan secara menyeluruh, sehingga terbangun kualitas guru yg mampu memajukan pengetahuan, pelatihan, ekuitas siswa serta prestasi peserta didik (Darling-Hammond,2006; Azam & Kingdon, 2014). tetapi, apapun itu namanya entah pendidikan di era digital dan  atau pendidikan abad 21, yang sempurna muaranya buat mencapai tujuan pendidikan nasional, seperti yang tertuang dalam Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3, yakni membuatkan potensi peserta didik, agar menjadi manusia yg beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi rakyat negara yang demokratis serta bertanggunjawab.

serta buat mencapai tujuan pendidikan Nasional ini, maka semua pihak harus mampu tahu terlebih dahulu makna pendidikan Nasional berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 sebagai dasar buat buat berpijak, yakni usaha sadar dan  terpola buat mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif membuatkan potensi dirinya buat dapat diterima di warga  bangsa serta Negara dengan mempunyai kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan. serta sekali lagi, buat mewujudkan tujuan pendidikan yang dibutuhkan, maka dibutuhkan sdm yang berkualitas, baik sotf skill, maupun hard skillnya, jua yg melek alias tidak GAPTEK terhadap ICT. 

Mengingat memasuki abad 21, pendidikan kita harus berbasis ICT atau digital dengan pembelajarannya akrab diklaim 4C. tetapi, kendala yg dihadapi ialah kesiapan sendok makan pendidik dan  tenaga kependidikan yg kurang mumpuni disetiap satuan pendidikan. Belum lagi kesiapan infrastruktur yang belum merata pada setiap satuan pendidikan atau adanya disparitas sdm pendidik dan  tenaga kependidikan serta infrastrukturnya. adalah, disatu sisi kita dituntut mengikuti perubahan dibidang iptek, apalagi label pendidikan di abad 21 menggunakan berbasis ICT, disisi lain sdm serta infrastruktur masih mengalami disparitas disetiap wilayah pada Indonesia. namun, apapun yg menjadi kesulitan, faktanya global pendidikan wajib  permanen maju, tidak boleh ketinggalan.

DEFINISI PENDIDIKAN

Pengertian Pendidikan secara awam adalah perjuangan sadar serta berkala buat mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran buat peserta didik supaya secara aktif mengembangkan potensi dirinya buat mempunyai kekuatan semangat religiositas,, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan emosional, budi pekerti, dan keterampilan yang diperlukan dirinya serta rakyat.

Pendidikan bisa pula diartikan menjadi usaha sadar dan  sistematis buat mencapai tingkat hayati atau buat kemajuan yang lebih baik. Melalui pendidikan dapat mewujudkan karakter melalui aneka macam jenis aktivitas, contohnya penanaman nilai, pengembangan budi pekerti, nilai religius, pembelajaran serta pembinaan nilai-nilal moral, serta lain sebagainya (Kristiawan dkk, 2017). Secara sederhana, Pengertian pendidikan adalah proses pembelajaran bagi siswa untuk bisa mengerti, paham, dan  membuat insan lebih kritis pada berpikir. Setiap pengalaman yg mempunyai akibat formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat diklaim pendidikan (Kristiawan, 2016).

Tujuan pendidikan sendiri sangat banyak, keliru satunya mirip yg tercantum dalam undang undang no. 20 tahun 2003, yaitu untuk menciptakan kemampuan peserta didik supaya menjadi insan yang beriman serta bertakwa pada dewa yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari serta menjadi warga  negara yg demokratis jua bertanggung jawab. berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 ihwal SISDIKNAS, Pendidikan adalah perjuangan sadar dan  bersiklus untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif menyebarkan potensi dirinya buat bisa memiliki semangat religiositas, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan  keterampilan yang dibutuhkan dirinya, rakyat, bangsa dan negara.

Berbicara tentang menciptakan suasana pembelajaran, tidak dapat dilepaskan dari upaya mewujudkan lingkungan belajar, antara lain mencakup:

(a) lingkungan fisik, seperti: bangunan sekolah, ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BK, taman sekolah serta lingkungan fisik lainnya; serta 

(b) lingkungan sosio-psikologis (iklim dan  budaya belajar/akademik), mirip: komitmen, kerja sama, ekspektasi prestasi, kreativitas, toleransi, ketenangan, kebahagiaan dan  aspek-aspek sosio-emosional lainnya, yang memungkinkan peserta didik buat melakukan aktivitas belajar.Definisi Era Digital Digital berasal berasal bahasa Yunani yaitu Digitus yang berarti Jari Jemari. 

umumnya mengacu pada sesuatu yang menggunakan nomor , terutama sapta nomor  biner. Bahasa biner artinya jantung dari komunikasi digital. menggunakan sapta 1 serta 0, diatur dalam kode yg tidak selaras untuk memudahkan pertukaraninformasi. 1 dan  0 juga diklaim menjadi bit (Binary Digit) dari istilah digit biner yang mewakili rabat terkecil asal informasi pada sistem digital. Perkembangan teknologi yang hadir dengan sistem digital telah memicu pengembangan garis komunikasi baru, info teknik manipulasi, serta peralatan komunikasi yg telah terdapat sebelumnya saluran serta perangkat jua telah terpengaruh. Ini artinya galat satu kekuatan pendorong revolusi komunikasi ini.

Teknologi digital, merupakan teknologi yang tidak lagi menggunakan tenaga manusia, atau manual. namun cenderung pada sistem pengoperasian yang otomatis dengan sistem komputerisasi atau format yang bisa dibaca sang komputer. Teknologi digital intinya hanyalah sistem penghitung yang sangat cepat yg memproses semua bentuk-bentuk isu menjadi nilai-nilai numeris. Teknologi digital mempunyai ciri bisa dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. selain internet seperti media cetak, telivisi, majalah, Koran serta lain-lain bukanlah termasuk dalam kategori teknologi digital. Era digital adalah istilah yg di pakai dalam kemunculan teknologi digital, jaringan internet khususnya teknologi berita personal komputer . Suatu era dimana teknologi digital ada di segala bidang kehidupan.

Era Digital merupakan masa dimana semua insan dapat saling berkomunikasi sedemikian dekat walaupun saling berjauhan. Kita bisa menggunakan cepat mengetahui info tertentu bahkan real time. Era digital bisa jua diklaim menggunakan globalisasi. Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi sebab pertukaran pandangan global, produk, pemikiran, dan  aspek-aspek kebudayaan lainnya yang poly disebabkan oleh kemajuan infrastruktur telekomunikasi, transportasi serta internet.

PENDIDIKAN pada ERA DIGITAL

Teknologi info serta komunikasi telah berkembang seiring dengan globalisasi, sebagai akibatnya menggunakan hubungan dan penyampaian informasi bisa berlangsung dengan cepat. imbas globalisasi ini bisa berdampak positif serta negative pada suatu Negara. Persaingan yang terjadi di era digital ini menumbuhkan kompetisi antarbangsa sehingga menuntut adanya pengembangaqn kualitas sumber daya manusia. Pendidikan ialah salah  satu hal penting dalam pengembangan asal daya manusia. dan  bagi Indonesia hal ini menjadi tantangan pada menaikkan mutu pendidikan. Pendidikan Digital artinya konsep/cara menyampaikan pelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan media multimedia antara lain menggunakan donasi computer/notebook, smartphone, video, Audio serta visual. dari Kristiawan dkk (2019) pada dunia pendidikan tak hanya fokus pada satu teknologi yg digunakan, tetapi teknologi sangat banyak ragamnya serta akan digunakan sinkron dengan kebutuhan dari pembelajaran.

dengan pengembangan rancangan pembelajaran (desaian pembelajaran), selain menggunakan perangkat lunak (perangkat lunak) jua melibatkan penggunaan perangkat keras (hardware) seperti alat-alat audio-visual dan  media elektronik sehingga pendidikan menjadi sangat efisien (Widyastono,2013). Cara belajarnya relatif unik, dimana siswa di beri kesempatan buat berinteraksi, berkreasi. dengan demikian peserta didik sangat menyukai pelajaran yang pada terimanya.

Selain itu peserta didik jua dapat belajar di rumah dengan membawakan materi pelajaran yang diberikan sang seorang guru berupa e-learning dalam bentuk Cd interaktif. Jadi, pendidikan berbasis digital waktu ini sudah mulai poly digunakan sang para praktisi pendidikan mirip pengajar serta dosen. E-learning ialah salah  satu model berasal produk pendidikan berbasis digital. dengan pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran membuat belajar tidak lagi pada pada ruangan kelas, namun di luar kelas. Para pengajar serta dosen bisa memakai moodle atau blog menjadi media pembelajaran. mampu jua menggunakan jejaring sosial mirip facebook dan  twitter buat berinteraksi dengan peserta didiknya (Rusman dkk). Undang undang angka 20 tahun 2003 ihwal Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi berbagi kemampuan dan  menghasilkan watak serta peradaban bangsa yg bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sisdiknas bertujuan buat berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi insan yang beriman serta bertakwa kepada ilahi yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif , mandiri serta menjadi rakyat negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, kita defenisikan dahulu apa itu pendidikan berbasis digital. Pendidikan berbasis digital adalah pendidikan yg memakai media elektronik sebagai alat bantu untuk menaikkan mutu pembelajarannya. indera bantu ini merupakan produk berasal Teknologi gosip serta Komunikasi atau disingkat TIK. dari produk TIK ini lahir TIK buat pendidikan yang dapat dikembangkan sebagai jaringan internet serta internet (Kristiawan, 2014).

Pendidikan berbasis digital itu pada dasarnya sederhana. Kita mampu memakai media elektronik yang sederhana. tidak harus mahal, tapi sinkron dengan apa yang dibutuhkan. contohnya, ketika seseorang pengajar membutuhkan data peserta didik, maka data itu dapat diperoleh menggunakan cara-cara digital. forum riset serta analis Gartner bahkan memproyeksikan di 2020 kurang lebih 60 % lembaga pendidikan akan mentransformasi seluruh sistemnya secara online. dengan demikian akan terlihat kentara bahwa pendidikan berbasis digital sangat diharapkan waktu ini. dengan 165 ribu sekolah dari tingkat SD sampai SMA dan  4.500 perguruan tinggi, Indonesia berpotensi akbar buat maju menuju sekolah era digital. dengan sistem operasi aopensource yang murah dan  gratis, para pengajar dapat membuat jaringan internet pada sekolah dengan sebuah server yang dirakit sendiri sebagai akibatnya berbiaya murah. Digitalisasi pada sekolah memungkinkan setiap orang bisa berkomunikasi dan  berinteraksi serta menciptakan jaringan dengan sekolah lain atau individu lain diseluruh global.

Sedangkan jaringan kerja-sama mampu intrasekolah ;mencakup peserta didik, orang tua peserta didik, pengajar-staf dan  kepala sekolah. Ekstra sekolah hubungan jaringan kerjasama antar sekolah-instansi terkait dan  dunia usaha. oleh karena itu jaringan internet yg terdapat pada sekolah diusahakan dengan kecepatan maksimal  sebagai akibatnya aksesnya cepat serta memudahkan kita saling berinteraksi menggunakan global luar.

Seiring menggunakan pesatnya perkembangan Information Communication Technology (ICT), sudah saatnya sekolah memanfaatkan ICT menjadi wahana pelayanan serta penopang kegiatan pendidikan pada daerah kerja masing masing. Sekolah bisa menyusun system berita pendidikan menggunakan mudah dan  mudah melalui acara computer berbasis internet. dengan demikian sekolah bisa menerapkan aplikasi internet dengan sasaran peningkatan layanan prima pendidikan, terutama dari sisi saat dan efektivitas. Sekaligus dapat mendukung System informasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tertutama pada implementasi pembelajaran, manajemen kelas, mendukung monitoring, penilaian, pelaporan, kebijakan strategis, perencanaan, penganggaran, dan  kerja sama menggunakan pihak lain. ketika sekolah telah men “digitalisasi” dirinya dibutuhkan semakin terus mengikuti perkembangan ICT sehingga bisa memberdayakan sdm dan  mutu siswa. Mengingat ICT mempunyai akibat besar  terhadap perubahan ekonomi, perilaku, struktur organisasi dan strategi yang diterapkan sekolah.

Pendidikan berbasis digital usahakan bisa menguatkan jaringan intranet sekolah lebih dahulu, baru kemudian jaringan internet. dengan begitu, porto akses internet bisa ditekan, serta sekolah dapat menikmati akses internet cepat dengan porto murah. Kerjasama dengan pihak sponsor, tentu akan membantu sekolah asal sisi pembiayaan. Pendidikan berbasis digital wajib  bisa diimbangi menggunakan tersedianya sdm tenaga pendidik yg profesional, dan  ini telah menjadi acara berasal organisasi ikatan pengajar Indonesia (IGI) pada pelatihan-pembinaan berbasis ICT, dimana pengajar harus melek internet dan  bisa menulis. Belajar ketika ini artinya belajar ihwal masa depan. Belajar pada konsep serta kurva belajar 2.0, 4.0 dst, Pendidikan harus diselenggarakan sejalan dengan tuntutan belajar buat dan  perihal masa depan. Daya kompetitif dalam ekonomi dunia bergantung pada pembelajaran dan  pendidikan yang inovatif dan  kreatif. 

Proses pebelajaran wajib  berkembang menggunakan cepat. tak lagi memaksakan cara mendidik 100 tahun lalu dilakukan ketika ini. Ketersediaan terabyte info asal revolusi digital sangat krusial buat masa depan. 

UNESCO dianggap memimpin pencapaian global Education 2030 rencana melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke4/SDG 4. Roadmap buat pencapaian tujuan ini sudah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja Pendidikan 2030/Education 2030 Framework for Action (EFA)

Komentar

Postingan populer dari blog ini